Teori Kualitas Produk,pelayanan dan kepuasan pelanggan


TEORI

Kerangka Teori
A.    Pengertian Kualitas Produk
Orang akan memuaskan keinginan dan kebutuhannya melalui suatu produk. Pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang yang berwujud (tangibel).Dalam arti luas produk meliputi obyek-obyek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran-bauran entitas ini.Produk yang dipasarkan merupakan senjata yang sangat bagusdalam memenangkan persaingan apabila memiliki mutu atau kualitas yang tinggi.
Sebaliknya produk yang mutunya rendah akan sukar untuk memperoleh citra dari para konsumen.Oleh karena itu produk yang dihasilkan harus diusahakan agar tetap bermutu baik.Menurut American Society for Quality Control, kualitas produk adalah keseluruhan kelengkapan dan karakteristik dari produk atau layanan yang memengaruhi kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan maupun tersirat. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong sebagaimana yang dikutip dalam jurnal Yunita Sawitri dkk, kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketetapan, kemudahan operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya.
Kotler dan Armstrong mengatakan bahwa kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti sempit kualitas didefinisikan sebagai “bebas dari kerusakan”. Siemens dalam bukunya Kotler juga mendefinisikan kualitas adalah ketika pelanggan kita kembali dan produk kita tidak kembali.Kualitas produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau produsen, mengingat kualitas produk berkaitan erat dengan masalah kepuasan konsumen, yang merupakan tujuan dari kegiatan pemasaran yang Universitas Sumatera Utara dilakukan perusahaan.
Kualitas produk menunjukkan ukuran tahan lamanya produk itu, dapat di percayanya produk tersebut, ketepatan (precision) produk, mudah mengoperasikan dan memeliharanya. Dari segi pandang pemasaran, kualitas diukur dalam ukuran persepsi pembeli tentang mutu/kualitas produk tersebut.Kebanyakan produk disediakan atau diadakanpada mulanya berawal pada satu di antara empat tingkat kualitas, yaitu kualitas rendah kualitas rata-rata (sedang), kualitas baik (tinggi) dan kualitas sangat baik.Produk berkualitas prima memang akan lebih atraktif bagi konsumen, bahkan akhirnya dapat meningkatkan volume penjualan. Tetapi lebih dari itu produk berkualitas mempunyai aspek penting lain, yakni konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya dia mempunyai loyalitas produk yang besar dibandingkan dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga.
Tingkatan ProdukSuatu produk akan mempunyai level produk sebagai berikut:
1.      Manfaat inti (core benefit), yaitu manfaat yang sesungguhnya dibeli konsumen. Misalnya seorang tamu hotel membeli istirahat dan tidur. Pemasaran harus memandang umpama dirinya membutuhkan hal tersebut.
2.      Produk dasar (basic product), yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakaan panca indera. Misalnya kamar hotel mencakup kamar tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, lemari pakaian.
3.      Produk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat mereka membeli suatu produk. Misalnya seorang tamu hotel mengharapkan tempat Universitas Sumatera Utara yang bersih, handuk yang baik, lampu baca yang terang, tenang, dan AC yang dingin.
4.      Produk yang ditingkatkan (aughmented product), yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Misalnya TV dengan remotnya, bunga segar, chek incepat.
5.      Produk potensial (potensial product), yaitu mencakup semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah produk atau penawaran masa depan.
Dimensi Kualitas ProdukSifat khas mutu suatu produk yang “andal” harus mempunyai multi dimensi, karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen dengan melalui berbagai cara. Oleh karena itu sebaiknya setiap produk harus mempunyai ukuran yang mudah di hitung agar mudah dicari konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi di samping itu harus ada ukuran yang bersifat kualitatif, seperti warna yang ngetrend dan bentuk yang menarik. Menurut Kotler dan Armstrong di kutip dari jurnal Yunita Sawitri dkk, kualitas produk terdiri dari delapan dimensi, yaitu:
1.      Perfomance: Berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama, yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut (menyangkut karakteristik operasi dasar).
2.      Features: Aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangan (item-item ekstra Universitas Sumatera Utara yang ditambahkan pada fitur dasar).
3.      Reliability: Hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu dan kondisi tertentu.
4.      Conformance: Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap aspek yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan (kesesuaian kinerja dan mutu produk dengan standar).
5.      Durability: Suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan pada suatu masa pakai barang (jangka waktu hidup sebelum masanya diganti).
6.      Service Ability: Karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan organisasi (kemudahan service atau perbaikan ketika dibutuhkan).
7.      Asthetics: Karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari referensi individual.
8.      Perceived Quality: Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk. Namun, biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung (mutu/kualitas yang dirasa konsumen).

B.     Kualitas Pelayanan
Pengertian Kualitas PelayananMenurut Wyckof dalam Lovelock yang dikutip oleh Fandy Tjiptono, kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan (excellence) yang diharapkan Universitas Sumatera Utara dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.Selain pengertian diatas menurut Fandy Tjiptono definisi Kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaianya untuk mengimbangi harapan konsumen.Definisi diatas dapat di katakan bahwa baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapankonsumen secara konsisten.
Kualitas berhubungan erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Karena dalam jangka panjang dari ikatan hubungan tersebut perusahaan dapat memahami harapan konsumen lebih baik dan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dengan memaksimumkan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan.Menurut Tjiptono mengidentifikasikan lima gap (kesenjangan) kualitas pelayanan jasa yang diperlukan dalam pelayanan jasa, kelima gap tersebut adalah :
1.      Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.
2.      Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap pelanggan dan spesifikasi kualitas pelayanan jasa.
3.      Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyampaian jasa.
4.      Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal
5.      Kesenjangan antara jasa yang diharapkan dan jasa yang diharapkan.Universitas Sumatera Utara

Dimensi Kualitas Pelayanan
Dalam menghadapi persaingan, ada beberapa dimensi kualitas pelayanan yang dapat mempengaruhi perilaku pelangganada lima dimensipenentu kualitas pelayanan jasa menurut Tjiptono yaitu:
1.      Bukti fisik(Tangible), yaitu berupa penampilan fisik, peralatan dan berbagai materi yang terlihat yang dapat dinilai baik
2.      Empati (Emphaty), yaitu kesediaan karyawan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual pelanggan
3.      Daya tanggap (Responsiveness), yaitu kemauan dan kemampuan dari karyawan memberikan pelayanan secara cepat dan tanggap. Kesigapan para karyawan untuk memenuhi keinginan konsumen dengan tanggap dan ramah
4.      Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan layanan dengan segera, akurat, konsisten dan memuaskan
5.      Jaminan (Assurance), yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff mengenai janji yang diberikan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas PelayananUntuk mewujudkan pelayananyang baik terdapat beberapa faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan. Menurut Kasmir) terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu :
1.      Manusia (Karyawan)Universitas Sumatera Utara 27Karyawan perusahaan merupakan orang yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kepada pelanggan.Oleh karena itu faktor kualitas SDM sangat mempengaruhi kualitas pelayanan suatu perusahaan
2.      Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana digunakan untuk mendukung terciptanya pelayanan yang baik sebuah perusahaan.Oleh karena itu perusahaan harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk dioperasikan oleh manusia dalam melakukan pekerjaan.Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini.

C.     Kepuasan Pelanggan
Pengertian Kepuasan PelangganKata “kepuasan” atau satisfaction berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “facto”(melakukan atau membuat), sehingga secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu.Menurut Kotler kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan pelanggan puas, jika kinerja melebih harapan pelanggan amat puas atau senang. Dari defenisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan ditinjau dari sisi pelanggan itu sendiri, yaitu apa yang telah dirasakan pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang mereka harapkan. Dengan adanya nilai tambah suatu produk, maka pelanggan akan menjadi lebih puas dan akan mendorong pelanggan untuk melakukan Universitas Sumatera Utara pembelian kembali.Sebagian besar perusahaan menginginkan pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang sangat atau terkesima karena dengan kepuasan ditingkat ini akan lebih jarang pelanggan meninggan meninggalkan jasa dari perusahaan yang melayani kepuasan yang tinggi (high satisfaction) atau terkesima (delighted) menghasilkan suatu ikatan emosi (emotionalband)dari pelanggan terhadap institusi pemberi jasa dan kondisi ini diikuti dengan suatu kesetiaan (loyalty) dari pelanggan pemakai jasa terhadap perusahaan yang melayaninya.
Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang besifat situasi sesaat.
Dimensi Kepuasan Pelanggan
Dimensi kepuasan pelanggan menurut menurut Nova yaitu
1.      Kualitas Beberapa segmen pelanggan menginginkan produk dan layanan dengan kualitas premium. Mereka ingin menginap dihotel bintang lima, menggunakan kendaraan diatas 3500 cc, dan duduk di first class dalam sebuah penerbangan. Selalu ada segmen seperti ini, yang hidup selapis tipis diatas awan.Memiliki income luar biasa yang hidupnya didedikasikan mendapatkan barang berkualitas bagus.Kepuasan datang dari produk dan layanan kualitas yang mereka terimaUniversitas Sumatera Utara.
2.      HargaBerbanding terbalik dengan mereka yang memburu kualitas.Konsumen yang terpuaskan dengan faktor harga, adalah mereka yang price sensitive.Mereka merasa bahagia jika menemukan produk dengan harga yang sangat miring.Mereka adalah switcher dalam piramida brand loyalty.Kesetiaan diberikan bukan pada kualitas.Bukan merektapi pada harga.Konsumen yang price sensitive tentu lebih banyak jumlahnya di Indonesia
3.      Service QualitySiapa yang tidak ingin dilayani seperti raja? Disebuah hotel terdapat tulisan “One day in every man’s life he deserve to be a king”. Pelayanan adalah salah satu faktor kepuasan konsumen yang tidak mudah untuk ditiru.Keramahan dan kompetensi adalah dua faktor untuk memuaskan konsumen.
4.      Emotional FactorEmotional factor bicara tentang seberapa banyak sebuah produk atau layanan memberikan kebanggaan kepada konsumen yang menggunakannya
5.      KemudahanFaktor terakhir adalah kemudahan.Kemudahan berarti kemudahan mendapatkan produk atau layanan tersebut karena tersedia dimana-mana.Atau kemudahan pengoperasian. Nokia ditahun 2000an menguasai pasar handphone di Indonesia karena konsumen merasa Nokia mudah untuk digunakan dibanding merek lain dimasa itu.

D.    Strategi Kepuasan Pelanggan
Pada umumnya program kepuasan pelanggan meliputi kombinasi dari tujuh elemen utama yaitu :
1.      Barang dan jasa berkualitasPerusahaan yang ingin menerapkan program kepuasan pelanggan harus memiliki produk berkualitas baik dan layanan prima.Paling tidak, standarnya harus menyamai para pesaing utama dalam industri. Untuk itu berlaku prinsip “quality come first, satisfication programs follow”.
2.      Relationship marketingKunci pokok dalam setiap program promosi loyalitas adalah upaya menjalin relasi jangka panjang dengan para pelanggan.Asumsinya adalah bahwa relasi yang kokoh dan saling menguntungkan antara penyedia jasa dan pelanggan dapat membangun bisnis ulangan (repeat business) dan menciptakan loyalitas pelanggan.
3.      Program promosi loyalitasProgram promosi loyalitas banyak diterapkan untuk menjalin relasi antara perusahaan dan pelanggan. Program ini memberikan semacam penghargaan (rewards) khusus (seperti bonus, diskon, voucher, dan hadiah yang dikaitkan dengan frekuensi pembelian atau pemakaian produk/ jasa perusahaan) kepada pelanggan kelas kakap atau pelanggan rutin (heavy users) agar tetap loyal pada produk dari perusahaan bersangkutan. Melalui kerjasama seperti itu diharapkan kemampuan menciptakan dan mempertahankan kepuasan serta loyalitas pelanggan semakin besarUniversitas Sumatera Utara
4.      Fokus pada pelanggan terbaikPelanggan terbaik bukan sekedar mereka yang termasuk heavy users.Tentu saja merekaberbelanja banyak, namun kriteria lainnya menyangkut pembayaran yang lancer dan tepat wakttu, tidak terlalu banyak membutuhkan layanan tambahan (karena mereka telah sangat paham mengenai cara berinteraksi dengan perusahaan), relative tidak sensitif terhadap harga (lebih menyukai stabilitas ketimbang terus menerus berganti pemasok untuk mendapatkan harga termurah).
5.      Sistem penanganan komplain secara efektifPenanganan komplain terkait erat dengan kualitas produk.Perusahaan terlebih dahulu memastikan barang dan jasa yang dihasilkannya benar-benar berfungsi sebagaimana mestinya sejak awal.Baru setelah itu, jika ada masalah, perusahaan segera berusaha memperbaikinya lewat sistem penanganan komplain.Jadi jaminan kualitas harus mendahului penanganan komplain.
6.      Unconditional guaranteesUnconditional guarantees dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program kepuasan pelanggan. Garansi merupakan janji eksplisit yang disampaikan kepada para pelanggan mengenai tingkat kinerja yang dapat diharapkan bakal mereka terima.Garansi ini bermanfaat dalam mengurangi risiko pembelian oleh para pelanggan, memberikan sinyal mengenai kualitas produk, dan secara tegas menyatakan bahwa perusahaan bertanggung jawab atas produk/ jasa yang diberikannya.Universitas Sumatera Utara
7.      Program pay-for-performanceProgram kepuasan pelanggan tidak bisa terlaksana tanpa adanya dukungan sumber daya manusia organisasi.Sebagai ujung tombak perusahaan yang berinteraksi langsung dengan para pelanggan dan berkewajiban memuaskan mereka, karyawan juga harus dipuaskan kebutuhannya. Dengan kata lain, total customer satisfication harus didukung dengan total quality reward yang mengkaitkan sistem penilaian kinerja dan kompensasi dengan kontribusi setiap karyawan dalam penyempurnaan kualitas dan peningkatankepuasan pelanggan.

Fungsi Kepuasan PelangganMenurut Nova semua produk dan layanan ditawarkan harus berakhir dengan kepuasan bagi mereka yang mengonsumsi Berikut adalah kemewahan yang dapat dimiliki perusahaan yang berhasil memuaskan pelanggannya:
1.      Pelanggan yang puas akan siap membayar dengan harga premium
2.      Biaya marketingseperti iklan jauh lebih efektif.3.Pelanggan yang puas adalah penyebab promosi yang baik.
3.      Perusahaan yang memiliki banyak pelanggan, umumnya lebih efesien biasa operasionalnya.
4.      Pelanggan yang puas kan membeli lebih banyak lagi.



Komentar